Jumat, 15 Agustus 2014

Jogja, 03 Juni 2014

Menyulitkan diri
melepas sebuah lingkaran yang terpasang
didepan mata ini
dengan senyuman terkenang

Melembutkan rasa
menahan tetesan jiwa
memejam mata
dan berkata “aku dan dia bahagia”

Begitulah kenyataan
tetapi beginilah kehidupan
meredakan pikiran
untuk sebuah pilihan

Melangkah pasti
terbayang siluetnya kembali lagi dan lagi
tersudut menyepi
mencoba mendirikan diri




Menyulitkan Diri
By:"AD"
03 Juni 2014
03:39


Selasa, 12 Agustus 2014

Jogja, 06 Juni 2014

Tawa siang ini...

Begitu lepas .. bebas nya tawa itu
Tawa yang mengejutkan
Tawa yang tak terduga tentangmu
Dan terlalu tak sempat terfikirkan

Membawa kesenangan tersendiri
Membuat bulan sabit ini lepas
Tau betapa kamu masih sempat berfikir tentang diri ini
Peduli itu.. membuat sayap ini berkibas

Manis yang teringat
Tak semanis rindu yang terdalam
Sayang yang tersempat
Melampaui batasnya untuk padam

Rindu itu manis sekali
tanpa sempat terucap
tanpa sempat berbagi
bersimpul pada bibir yang tersekap

Kelu lidah dan hati ini memendamnya
kemudian hilang seketika
melayang bersama rasa
terhapus oleh tetesan air mata



Terlintas bisikan kalimat berbahasa inggris itu......... ~





Tawa siang ini
By:"AD"
06 Juni 2014
21:28

Senin, 11 Agustus 2014

Jogja,03 Juni 2014

Meremas kenangan
Terjun dalam kegelisahan
Memutar kepingan
Lalu berhamburan

Terseok akan reruntuhan
Bebatuan pun tergesekkan
Melangkah lalu menghempaskan
Berjalan kembali untuk usapan

Meremas kenangan
Bergetar hanya terpendam dalam
Itu nyata .. adanya bayangan
Slalu dan tak kunjung diam

Sosok nyata itu hilang tergeserkan
Terhenti pada sebuah kegenitan
Terbutakan oleh sosok kekepoan
Lalu dia menyebar membuat kesimpatian





Meremas kenangan
By: "AD"
03 Juni 2014
17:23

Jogja,03 Juni 2014

Gaduhh membangunkan jiwa
Bermimpi jatuh lalu terbangun
Oleh sepotong yg diberikan
Tak tersadar ternyamankan

Berpindah lalu datang
Memupuk luka
Digenggamnya dengan jiwa
Beralihlah semua kepanikan

Menghentikan penantian
Mengembalikan keutuhan
Mencubit bulan sabit
Meredakan jiwa yang menjerit

Cucuran yang terhentii
Hati yang menari nari
Goresan yang terobati
Merusak membuat gelisah hati

Mendobrak pintu yang terkuncii
Yaaa begitulah engkau kembali
Merusak tatanan rasa
Meluap penuh bangga




Gaduh
By: "AD"
03 Juni 2014
18:28


Minggu, 10 Agustus 2014

Jogja, 27 April 2014

Bertengger???

Bertengger..
Memunculkan kisah yang teramat singkat
menghapuskan lara yang bergetar
memikat jiwa yang terikat

Menyisakan seberkas tulisan terpendam
dengan goresan yang teramat dalam
hingga terjatuh kejurang yang curam
dan terisak dengan sebuah senyum

Bukan tentang mengenang
tapi sebuah masa yang terkenang
yang melampaui batasnya untuk dikenang
hingga menyajikan sesosok pengenang

Sejenak terungkap tenggeran itu
mengharapkan membuka berkas
berkas berkas tentang sebuah rindu
yang tak lagi bisa dijamah tapi selalu mendesas

Cerita yang ku anggap fana
tapi tetap tak bisa
tak bisa... jikalau menganggap biasa
menjadi baja hanya untuk terbiasa

Merusak semua organ
hingga kaku diam terulang
Semakin melumpuhkan
semakin kejam datang



...........`aku`........................................................hanya untuk terbiasa**  




Bertengger
By: "AD"
27 april 2014
 15:12

Rabu, 02 April 2014

Demak, 22 Mei 1994

Kira-kira tentang sepenggal cerita 19 tahun lalu lebih 10 bulan 8 minggu tepat bayi perempuan mungil yang terlahir, imut, lucu, cantik pokoknya yang bagus-bagus,, yaa seharusnya sii pada berharap yang terlahir bayi laki-laki tapi alhasil gue yang lahir deh tepat hari minggu yang indah dan cerah hahahaa... ketawa doang gue ternyata kagak di harepin kan 2 kakak gue udah cewek semua makanya kenapa papa ngarep anak yang ketiga cowok *alibi doang hiihiii. kenalin tuh 2 kakak ku yang bikin gue ngarasa kagak di harepi karna mereka perempuan,panggil aja mb.pi dan mb.na panggilan kesayangan gue dan
Sii bayi mungil lucu tadi diberi nama Diah Handayani yang sampe sekarang gak tau itu nama artinya apa. S
elang pertumbuhan ada cerita ni yang tertinggal mungkin "berkesan" buat mama.. mama bilang dulu aku pernah ditinggal di teras rumah sendirian  sama pembantu. Bermula dari ada seorang perempuan yang mengetok pintu rumah bilangnya sii nawarin kerja dirumah yahh karna mamaku baik hati  tapii gak juga si yaa karna mamaku kan wanita ppekerja yang bantu suami gitu deh,, jadi dipekerjain deh nahh dari situ timbulah kata "trauma" kok bisa?? yaa setelah sii perempuan itu diterima kerja "balik cerita awal lagi" aku ditinggalin didepan rumah sendirian pas mama ku lagi pergi kerja. Ahh kalau sii pembantu itu cuma pergi doang si kagak masalah yang jadi masalah itu aku ditinggalin pas bayi dan semua perhiasan yang ku pakai pas bayii di rampas semua sama sii pembantu dadakan itu tapi kayaknya sii kagak cuma perhiasan yang ku pakai yang didalam rumah juga mungkin dan pergi meninggalkan ku sendiri..alone men!! pas bayi. Itu perempuan kok gak kasian ya sama gue pas bayi seenaknya ninggalin didepan rumah kan di dalam rumah bisa!! #ngenes 
yaa beginilah sepenggal masa bayi gue yang bisa dikatakan"suram" emmmm.. tapi gak juga sii suka-suka kalian aja wes mau berkata apa. ini nih foto jadul keluarga gue, pasti tau dong yang mana gue?? kan yang imut, lucu cuma ada satu... 
nah belum kelar ni dari kata "trauma" tadi berlanjut kemasa gedhe gue dimana mama kagak mau ada pembantu dirumah yahh alhasil anak-anaknya deh yang kerjain tuh kerjaan rumah.  ~UDAH GITU AJA